Rabu, 16 April 2014

MEMBINA ANGKATAN MUJAHID


BAB I :   Hasan Al-Banna Peletak Teori Gerakan Islam Kontemporer
Banyak angkatan muda Islam yang tidak mengenal Hasan Al-Banna dengan fikrah dan dakwahnya. Bahkan banyak orang yang sengaja mengaburkan gambaran tentang Hasan Al-Banna di mata generasi muda Islam. Di pihak lain, kini marak aliran pemikiran sakit yang menghendaki terasingnya fikrah dan dakwah Hasan Al-Banna.
Bagaimanapun, Hasan Al-Banna tetaplah sang peletak dasar teori gerakan Islam. Dia yang telah mengemukakan gagasan yang aplikatif dan dapat diterima oleh setiap muslim, dari awal sampai akhirnya. Demkianlah, Hasan Al-Banna adalah seorang pembaharu, sebagaimana telah disepakati oleh orang yang berbicara tentangnya dengan penuh kepahaman dan objektivitas. Meskipun demikian, hal ini bukan berarti penyematan sifat kema’shuman kepada Hasan Al-Banna --karena kema’shuman hanya dimiliki oleh manusia terbaik sepanjang zaman, Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasalam.
Fikrah Hasan Al-Banna adalah fikrah yang komprehensif. Beliau berhasil memadukan antara hukum-hukum syariat dan tuntutan zaman; antara cita-cita melangit seorang muslim dengan realitas di lapangan; antara kesempurnaan tarbiyah dan ta’lim dengan tatanan dan aktivitas politik serta ekonomi; dan lain hal yang memenuhi hajat kaum muslim dewasa ini. Beliau berhasil meletakkan berbagai hal tad, sekaligus membersihkan ‘benda-benda’ warisan Islam dari berbagai noda dan kotoran yag menempel padanya.

BAB II : Kunci Memahami Dakwah Ikwanul Muslimin
Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari Muslim, Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasalam berkata kepada Hudzaifah, 
“Hendaklah kamu komitmen bersama jamaah kaum muslimin dan imamnya”
 Salah satu prinsip dasar yang tidak boleh diabaikan oleh seorang uslim adalah bahwa umat Islam harus mempunyai dan loyal kepada jamaah dan imam. Iniah kunci pertama untuk memahami persoalan Ikhwanul Muslimin
Dakwah Ikhwan merupakan simbol bagi berkibarnya panji politik Islam di banya wilayah Islam. Inilah satu kunci lagi untuk memahami Ikhwanul Muslimin dan dakwahnya.
Bergerak bersama Ikhwanul Muslimin layaknya menjadi keharusan, meskipun bagi mereka yag mempunyai aliran Islam sendiri. Mengapa demikian? Karena untuk mewujudkan tujuan-tujun Islam diperlukan amal jama’I. Ada fiqih dakwah yang sesuai dengan tuntutan zaman; ada fiqih Islam tentang bagaimana melawan berbagai bentuk kekufuran; ada kegiatan pemantauan terhadap berbagai kejadian yang menimpa umat Islam di berbagai wilayah; ada tuntutan sikap sehari-hari sebagai konsekuensi dari konflik harian demi tegaknya Islam; ada lag tuntutan gerakan Islam terpadu yang mengharuskan setiap muslim berada di bawah naungannya; ada juga aksi politis Islam, yang semuanya mengharuskan setiap muslim bergerak dalam jamaatul muslimin. Harkanus dicatat bahwa gerakan Ikhwan adalah gerakan total yang dapat mengakomodasi semua tuntutan dan menghimpun semua potensi.

BAB III : Tanggung Jawab Besar
Tanggung jawab terbesar kita adalah melakukan tjdid (pembaruan) dannaql (alih generasi). Yakni pembaruan ajaran Islam dan proses perubahan terhadap pribadi Muslim dari satu kondisi ke kondisi yang lain dan dari satu fase ke fase yang lain.
Ikhwanul Muslimin sebagai sebuah jamaa an memusatkan perhatian pada pelayanan umum harus ikut bersama-sama dengan semua jamaah Islam yang ada untuk berkhidmat kepada masyarakat umum denga berbagai sarana. Ikhwanul Muslimin sebagai gerakan pembaruan harus memahami betul kebutuhan amal islam dewasa ini, yang selama ini diabaikan oleh umat Islam sendiri. Ikhwanul Muslimin harus menumbuhkan erasaan seorang musli terhadap eksistens dirinya sebagai uslimdan ikatannya kepada kaum muslimin secara umum. Setelah itu mengantarkannya ke satu tingkat yang lebih tinggi dalam Islam dan menggabungkannya ke shaf, agar proses perubahan umat Islam dai satu fase ke fase berikutnya dapat berjalan dengan sempuna.

BAB IV: Tentang Tujuan
                Dalam Risalah Ta’lim, hasan Al-Banna memaparkan tingkatan amal yang dituntut dari seorang akh yang tulus. Adapun tingkatan amal tersebut adalah sebagai berikut.
1.      Perbaikan diri sendiri, sehingga al-akh menjadi orang ang kuat fisiknya, kokoh akhlaknya, luas wawasannya, mamp mencari pnghidupan, selamat akdahnya, benar ibaahnya, pejang bagi dirinya sendiri, penuh perhatian akan waktunya, rapi urusannya, dan bermanfaat bagi orang lain.
2.      Pembentukan keluarga muslim.
3.      Bimbingan masyarakat.
4.      Pembebasan tanah air dari setiap penguasaan asing –non Islam—baik secara politik, ekonomi, maupun moral.
5.      Memperbaiki keadaan pemerintah sehinnga menjadi pemerintah Islam yang baik.
6.      Usaha mempersiapkan seluruh aset negeri di dunia ini untuk kemaslahatan Islam.
7.      Penegakkan kepemipinan dunia dengan penyebaran dakwah Islam di seantero negeri.

Ikhwanul Muslimin adalah jamaah yang berslogan : kebenaran,kekuatan, dan kbebasan.

Kebenaran, seperti yang tertuang dalam QS. Ysuf: 1, “Dan kitab yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu adalah benar.”
Kekuaatan, sebagaimana firman Allah: “Siapkanlah untuk mereka apa-apa yang kamu mampu dari kekuatan dan dari kuda-kuda yang ditambatkan.” (QS. Al-Anfal: 60).
Kebebasan, seperti perkataan para sahabat, “Kami datang untuk mengeluarkan manusia dari penghambaandiri antar sesamanya menuju penghambaan diri kepada Allah; dari kezhaliman agama-agama menuju keadilan Islam.”
Sungguh, betapa besarnya tanggung jawab jamaah ini dan betapa agungnya tujan tesebut. Rang mungkin melihatnya sebagai hayalan sedangkan seorang muslim melihatnya sebagai kenyataan. Kita tidak pernahputus asa untuk meraihnya dan –bersama Allah—kita memiliki cia-cita luhur.

BAB V:  Tentang Sarana
§  Sarana untuk mencapai pembentukan pribadi muslim adalah murabbi (pembina),manhaj (sistem)dan lingkungan yang sehat.
§  Sarana untuk tercapainya rumah tangga muslim adalah pemahaman dan perhatian yang besar terhadap masalah rumah tangga, wanita, dan anak-anak.
§  Sarana untuk tercapainya masyarakat muslim adalah proses ta’rif (pengenalan),takwin (pembinaan), dan tanfidz (penerapan).
§  Sarana untuk menegakkan pemerintahan Islam adalah penguatan fikrah dan tarbiyah dalam kehidupan umat.
§  Sarana untuk menegakkan daulah Islamiyah adalah dengan menegakkan sebuah negara Islam yang besar, yang memiliki kekuatan pengaruh dalam bidang politik, ekonomi, dan teknologi di sebagian besar wilayah bumi. Namun, yang terpenting adalah melangkah di atas mukadimah dan kaidah-kaidah yang benar, beraktivitas terus-menerus untuk memastikan bahwa dunia akan menerima dakwah ini.

BAB VI: Tahapan-Tahapan Dakwah
1.       Ta’rif
Dalam tahapan ini, dakwah dilakukan dengan menyebarkan fikrah Islam di tengah masyarakat. Sistem untuk tahapan ini adalah sistem kelembagaan, medianya adalah adalah nasehat dan kebermanfaatan.
2.       Takwin
Dalam tahapan ini,dakwah ditegakkan dengan melakukan seleksi terhadap anasir positif untuk memikul beban jihad dan untuk menghimun berbagai bagian yang ada. Sistemnya bersifat tasawuf murni dalam tataran ruhani dan bersifat militer dalam tataran operasional. Kata kunci dalam tahapan ini adalah: totalitas ketaatan.
3.       Tanfidz
Dakwah dalam tahapan ini adalah jihad, tanpa ragu, kerja terus-menerus untu mencapai tujuan akhir, dan kesiapan menanggung cobaan dan ujian.

BAB VII: Risalah Ta’lim dan Sendi-Sendi Pembentukkan Pribadi Islami
                Risalah Ta’lim adalah risalah gerakan. Risalah in ditulis dalam rangka menjadi titk tolak bagi setiap akh yang tulus dalam melangkah.
10 Arkanul Bai’at :
1.                  Al-Fahmu
Memahami ‘fikrah islamiyah yang bersih’ (tertuang dalam batas-batas ushulul ‘isyrin)
2.                  Ikhlas
Segala aktivitas dilakukan semata-mata untuk mencari ridho Allah
3.                  Amal
Buah dari ilmu dan keikhlasan. Artinya, amal baru akan sempurna jika teah mengetahui ilmunya dan ada keikhlasan dalam menjalaninya.
4.                  Jihad
5.                  Tadhiyah
Pengrbanan jiwa, harta, waktu, kehidupan, dan segala sesuatu yang dimiliki untuk mencapai tujuan.
6.                  Taat
Menunaikan perintah, baik dalam keadaan sulit maupun mudah, saat bersemangat maupunmalas.
7.                  Tsabat
Seorang al-akh harus teguh pendiriannya dalam mecapai tujuan.
8.                  Tajarrud
Tajrrud atau totalitas berarti membersihkan pola pikir dari pengaruh yang lain, karenaia adalah setinggi-tinggi dan selengkap-lengkapnya fikrah.
9.                  Ukhuwah
Yaitu terikatnya hati dan ruhani dengan ikatan aqidah. Aqidah sekokoh-kokoh dan semurni-murninya katan
10.              Tsiqoh
Yaitu ibaratasa puasnya seorang tentara atas komandannya, dalam hal kapasitas kepemimpinannya mapunkeikhlasannya, dengan kepuasan yang mendalam Yang menghasilkan perasaan cinta, penghargaan, penghormatan, dan ketaatan.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda